Pukul empat sore, Sarah siswi kelas 11-C SMA Swasta Tarumajaya Kota Batu sedang berjalan menuju ruang kelasnya di lantai tiga sambil membawa Gitar. Hari itu semua kelas sepi karena telah memasuki jam pulang. sementara beberapa siswa ramai di lapangan belakang gedung sekolah mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler. Begitu pula Sarah yang habis mengikuti kegiatan klub musik di sekolahnya.
Sarah hendak mengambil bukunya yang tertinggal di laci mejanya, namun saat dia hendak memasuki ruang kelas ada hal yang sedikit mengejutkanya.
“If I… Could make days last Forever.. If words could makes Whises come True…”. Suara seorang laki laki menyanyikan lagu yang tak asing bagi Sarah.
Saat dia mengintip pintu kelasnya yang sedikit terbuka, terlihatlah seorang siswa berkulit pucat berambut lurus berwarna hitam pekat yang kontras dengan kulitnya sedang menghapus papan tulis bertuliskan ‘Kamis 13 Juni 2000’ di pojok atas. Siswa itu adalah Hendra Prasetyo, Teman sekelas Sarah yang sangat tertutup dan pendiam, yang bahkan Sarah sendiri tidak menyadari dia sekelas denganya selama hampir setengah semester. Siswa itu seolah memiliki hawa keberadaan yang sangat tipis.
Sarah tidak segera memasuki kelas, dia berdiri di depan pintu sambil mendengar nyanyian Hendra yang berdiri santai menghadap jendela kaca kelas yang menghadap kebarat, membuat cahaya keemasan matahari sore memenuhi ruang kelas.
“Time In a Bottle oleh Jim Croce..” ujar Sarah melangkah masuk.
Hendra menoleh kebelakang dan raut wajahnya tampak terkejut melihat Sarah. “E..eh.. kau mendengarku bernyanyi ya?”
“Haha iya maaf aku tidak sengaja mendengarnya, suaramu lumayan bagus kok. Ngomong ngomong, itu lagu tahun 1973 bukan?” tanya sarah sambil menghampiri mejanya dan mengambil buku Matematika yang tertinggal di lacinya.
“Iya..” jawab Hendra dengan wajah kalem.
“Hm.. seleramu unik juga ya? Berbeda dengan anak jaman sekarang, bercanda haha..” ujar gadis periang tersebut.
“Haha iya, lagu ini sungguh indah dan menenangkan menurutku. kau tahu lagu ini? Ku kira sudah tak pernah diperdengarkan lagi di Radio atau di TV.”
Mereka berdua duduk dan mengobrol ringan dengan suasana kelas yang hangat terterpa sinar senja. Dari kejauhan terlihat lapangan dipenuhi siswa yang bermain sepak bola.
“Ibuku sangat suka lagu itu, dia sering menyetelnya saat aku masih kecil, makanya aku hafal sampai ke liriknya haha. Tapi walau begitu Aku tidak begitu memahami maknanya sih karena aku tidak begitu pandai bahasa inggris, tapi sepertinya orang orang dulu menyukainya.”
Ini adalah pertama kalinya Sarah mendengar Hendra berbicara, awalnya sarah berpikir Hendra adalah tipe pemalu tapi sebenarnya Hendra hanya tidak menyukai banyak perhatian, bahkan seolah Hendra berusaha keras untuk tidak memancing perhatian siapapun padanya.
“Iya, Time In a Bottle..” Hendra menengok keluar jendela dan menghirup napas dalam sejenak, raut wajahnya terlihat sangat menikmati ketenangan senja. “haha, lagu itu menurutku menggambarkan waktu yang dilalui manusia. kadang waktu terasa sangat singkat saat kita bersama orang orang yang kita cintai, saat saat bahagia, dan kegembiraan, semua berlalu begitu cepat. Semua orang sebenarnya punya keinginan dalam hatinya untuk memperlambat atau memperpanjang waktu sebelum kebersaman menjadi kenangan. Eh tapi itu hanya pendapatku saja hahaha.” Hendra melihat wajah Sarah yang terdiam terpaku padanya.
“Ah maaf, tadi.. sungguh kalimatmu benar benar mirip dengan yang diucapkan Ibuku lho beneran..”
Hendra sedikit terkejut, “Benarkah? a..ah mungkin tahun itu banyak orang yang menyukai lagunya karena maknanya juga indah jadi pendapat itu mungkin sudah universal.”
“Mau menyanyikanya lagi? Aku hapal lho liriknya aku juga membawa gitar nih..” Sarah mengambil gitar akustik yang ia bawa sehabis mengikuti kegiatan klub musik.
“Ah.. boleh..” mereka berdua bersiap menyanyikan lagi tersebut. Namun sarah terdiam dan kelihatan bingung. “Kenapa?” tanya Hendra.
“Anu.. aku tidak tahu chordnya hehe, maaf.”
“Hahaha tidak apa apa, aku saja yang main gitarnya kalau boleh, aku hafal kok.” Sarah menyerahkan gitarnya pada laki laki yang sebelumnya benar benar tidak ia kenal.
Hendra mulai memetik senar gitarnya dan memulai intro lagu tersebut. Mereka berdua menyanyikan lagu lawas tersebut. Sinar matahari yang semakin memerah menambah suasana hanyut lagu tersebut\
maaf kalau kepanjangan soalnya itu masih ada tapi panjang banget mungkin ada 12 paragraf